Selasa, 26 Februari 2013

Alat Hitung Tradisional - Abacus


Abacus, mungkin bagi beberapa teman masih asing dengan nama ini. Abacus atau sempoa ini muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia. Abacus merupakan alat hitung yang terbuat dari rangka kayu dengan sedereret poros berisi biji-biji yang bisa digeser-geserkan. Hingga kini alat ini masih digunakan di beberapa tempat dan dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Abacus (sempoa) sendiri digunakan untuk melakukan operasi aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian dan akar kuadrat. Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netra karena biji-biji yang terdapat pada sempoa dapat dirasakan dengan mudah dengan jari-jari.

Sehelai kain lembut biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk menghindari biji-biji bergerak dengan tidak sengaja. Selain itu, para pedagang di masa itu juga menggunakan sempoa untuk menghitung transaksi perdagangannya.

SEJARAH ABACUS
Asal-usul sempoa sendiri sebenarnya sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan dunia. Katanya dulu, sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai variasi sempoa. Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti “tabel perhitungan”. Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk-bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal dari kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti “debu”. Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti “pasir".

Beberapa Gambar Abacus (sempoa) :


Tidak ada komentar: